EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP EKOSISTEM PADA MATA
PELAJARAN IPA DI SMP
Juanda,M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada
mata pelajaran IPA di SMP. Populasi
yang dijadikan bahan penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cililin
sebanyak 6 kelas dan yang dijadikan sampel penelitian 2 kelas yang terdiri dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode penelitian
yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yang dilakukan selama tiga kali pertemuan. Istrumen yang
digunakan yaitu tes dan observasi. Hasil
dari uji hipotesis menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan
dalam aktivitas belajar siswa
dan penguassan kosep ekosistem dengan rata-rata
nilai kelompok eksperimen 76.47, kelompok kontrol 59.17 untuk penguasaan
konsep, kelompok eksperimen 68.82, kelompok
kontrol 51.56 untuk aktivitas belajar. Rata-rata nilai ini menunjukkan
bahwa pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw dapat meingkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada mata
pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Cililin
PENDAHULUAN
Pembelajaran
IPA bukan hanya untuk menguasai sejumlah pengetahuan sebagai produk IPA, tetapi
juga harus menyediakan ruang yang cukup untuk tumbuh berkembangnya sikap
ilmiah, berlatih melakukan proses pemecahan masalah, dan penerapan IPA dalam
kehidupan nyata. Kecenderungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta
didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, prinsip,
hukum, dan teori. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang berorientasi
pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai sikap, proses, dan aplikasi tidak
tersentuh dalam pembelajaran.
Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya
kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan pemecahan
masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai pentunjuk guru, menilai kemampuan
dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal
atau masalah yang sejenis, dan kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang
telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya (
Sudjana, 2009:61).
Lara
dan Hasan (Kamarga, 2011) Belajar aktif adalah pendekatan pembelajaran yang
dapat menggunakan berbagai model belajar seperti kooperatif learning,
experiential learning, transpormative learning. Dengan demikian bahwa
pembelajaran dengan menggunakan kooperatif diyakini dapat megatasi
permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran terutama untuk mengaktifkan
siswa atau meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang
mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam kelompok secara bergotong royong (kooperatif) akan menimbulkan
suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup. Teknik pembelajaran kooperatif dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih
bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa (Rusman.
2011).
Slavin
(Sanjaya,2009) mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil penelitian
membuktikan bahwa penggunaan kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap
menerima kekurangan diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan
kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut,
maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat
memperbaiki sistem
pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.
Jigsaw
merupakan bagian dari teknik-teknik pembelajaran kooperatif. Jika pelaksanaan prosedur
pembelajaran kooperatif
ini benar, akan memungkinkan untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Kooperatif tipe Jigsaw merupakan model
pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri
dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang
harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang
lain (Arends R.I., 1997).
Jigsaw
didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling
tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie A., 2008).
KESIMPULAN
Berdasarkan
analisis hasil post-test penguasaan
dengan menggunakan uji t Independent
Samples Test menunjukan perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi ekossitem.
Pembelajaran koooperatif tipe jigsaw
selain dapat meningkatkan penguasaan konsep, juga menunjukkan aktivitas belajar
siswa di kelas eksperimen dengan mengunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
lebih baik dibandingkan dengan aktivitas
belajar siswa pada kelas kontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar