CANTUMKAN IDENTITAS ANDA

Senin, 31 Desember 2012

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW




EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP EKOSISTEM PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP
Juanda,M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP.  Populasi yang dijadikan bahan penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cililin sebanyak 6 kelas dan yang dijadikan sampel penelitian 2 kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yang dilakukan selama tiga  kali pertemuan. Istrumen yang digunakan  yaitu tes dan observasi. Hasil dari uji hipotesis  menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan dalam aktivitas belajar siswa dan penguassan kosep ekosistem dengan rata-rata nilai  kelompok eksperimen 76.47,  kelompok kontrol 59.17 untuk penguasaan konsep,  kelompok eksperimen 68.82, kelompok kontrol 51.56 untuk aktivitas belajar.  Rata-rata nilai ini menunjukkan bahwa  pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meingkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Cililin


PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA bukan hanya untuk menguasai sejumlah pengetahuan sebagai produk IPA, tetapi juga harus menyediakan ruang yang cukup untuk tumbuh berkembangnya sikap ilmiah, berlatih melakukan proses pemecahan masalah, dan penerapan IPA dalam kehidupan nyata. Kecenderungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, prinsip, hukum, dan teori. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang berorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai sikap, proses, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.
Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai pentunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, dan kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya ( Sudjana, 2009:61).
Lara dan Hasan (Kamarga, 2011) Belajar aktif adalah pendekatan pembelajaran yang dapat menggunakan berbagai model belajar seperti kooperatif learning, experiential learning, transpormative learning. Dengan demikian bahwa pembelajaran dengan menggunakan kooperatif diyakini dapat megatasi permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran terutama untuk mengaktifkan siswa atau meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok secara bergotong royong (kooperatif) akan menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup. Teknik pembelajaran kooperatif  dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa (Rusman. 2011).
Slavin (Sanjaya,2009) mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.
Jigsaw merupakan bagian dari teknik-teknik pembelajaran kooperatif. Jika pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif ini benar, akan memungkinkan untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends R.I., 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie A., 2008).

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil post-test  penguasaan dengan menggunakan uji t Independent Samples Test  menunjukan   perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi ekossitem.
Pembelajaran koooperatif tipe jigsaw selain dapat meningkatkan penguasaan konsep, juga menunjukkan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan mengunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw  lebih baik dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar